Entah mengapa…? Jabat tangan dan dekapanmu terasa begitu meresap dalam hatiku. Meluluhkan dinding-dinding ketegaran, meneteskan air mata berwarna cemas juga harapan. Aku tak ingin semua ini adalah yang terakhir. Aku berharap tetap bisa menjumpaimu dalam esok hariku, meski tak banyak biarpun tak sering lagi, namun aku ingin semua ini lebih berarti.
Pergilah…….karena waktunya telah tiba. Ada dunia yang menunggumu dan siap menjadikan hidupmu lebih berarti. Aku akan mengikat hati dengan tali-tali impian juga harapan. Dan hanya ada kamu tempat kusandarkan perasaan yang terpasung dibatas penantian.
Taukah kau….gemetar yang ada di dadaku saat ini….? Rasa cemas yang bergelayut dan air mata yang menetes, adalah bukti rasa takut kehilangan. Di lain sisi semua ini adalah do’a dan harapan tentang kita. Teruslah melangkah sejauh kakimu bisa, tapi bolehkah aku meminta agar kau ikat rapat-rapat semua perasaan indahmu untukku…? Aku berharap kau adalah bagian dari masa depanku yang utuh. Karena, seindah apapun kenangan terindah tentangmu, hanya akan membuat luka terperih dihidupku….!
Aku tak pernah tau sampai batas mana perasaanku sesungguhnya. Aku hanya bisa percaya esok hatimu takkan berubah. Jika kau harus pergi saat ini, Pergilah……meski suatu saat kau kembali Kalau aku benar ~ benar menjadi aku, dan kamu tetaplah menjadi kamu; Maka percuma, Tahkan pernah lagi ada kata kita.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDYjVgvvBcCrH-j_iLZBsIAJE0k1IQZ-fqDsOq5ljiHM2cLPuwuD0i2RB6SYWfOK_WLEyCsDjF8eRF1MCuBhl3Q98HHvl7dck1v8ssI3xB3A89eOVGs6orw7yzCpPykX9-OaXBpB3nDVoZ/s200/Bagikan.%2521%2521.jpg)
Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda.