![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcdH9_G_7c8tvioI_ZEH9T8qY1TNffi1bTjkCo8v0vGGBiiBN9QSu0vprcGXVTQzt5B9ZnH34OliqPGGVWP4c9so-391uLntgpS-kjmCX-uYWUdYX9l8KHyKsF9NPj9_1XmHw2E2B0YhQy/s640/lupa.jpg)
Malam yang diundang senja mulai berdatangan
menelan matahari,,,
Bersiul menggoda rembulan yang beberapa hari ini
memejamkan mata karena takut melihat mendung
Dalam pejamnya mata rembulan,
kerlip kunang - kunang seolah berdegub melambai
namun langkahku enggan
mengejanya
menyayangkan kepergian matahari yang membawa
sekeranjang cahaya terang berbias harapan
Akhir - akhir ini aku menjadi pemalas
seolah menyerah pada bercak - bercak mendung
sembunyi pada sesal timbunan mimpi - mimpi pagi di pembuka hari
Air hujan yang telah terkumpul di celah - celah pelataran beranda
seperti memantulkan cahaya lampu namun tak mampu
membuat terang ruangan kalbuku
Tahukah kamu bahwa aku sedang berduka setelah kehilangan hal besar dalam hidupku.?
Melepaskan yang tak ingin dilepaskan hati
aku yang berpura ~ pura aku mampu melupakanmu,
adalah aku yang lain yang dibohongi oleh aku
Mungkin.!!
hanya tawa mu yang bisa memeluk gelisahku,
menghisap kesedihanku,
dan menahan laju air mata ku
Karena hadirmu serupa peluru yang bisa menembus
jantung sepi ku
menjadi peluru yang bersarang di dalam kepalaku
Sayangnya,
takdir menghianati gerhana
waktu melukai rembulan
dan yang kita temukan hanya sisa ~ sisa bahagia
Selebihnya hanyalah luka yang terus dipaksakan dalam kenang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP1irlZHNFHGJKAW2SL1Yhs6gq37hDYijlFNDx4-VIxpP8JI5iIBozwu1T2KUt5_eVONGoxm9S3b7o1P61vtNUUO0LgePELl-45R1Syw53RXDDUwpkvD0WQ0fw7R4BT6mKQWL8jCIQjVhH/s320/Bagikan.%2521%2521.jpg)
Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda.