Aurora Senja Di Cemara

Share On Facebook Share On Twitter Share On Google+




Senja dan matahari tua
bersama melahirkan kilau jingga
tempat aku menitip puisi cinta untukmu

Dari lengking angin yang menyuarakan

denting, tempat aku merumahkan segala ingin
maka kuyakini engkau sebagai takdir 
tempat segala desir
mengalir hingga pemberhentian terakhir

Lalu kadang kalanya kesiur angin barat

mengabarkan kelabu yang kian menggurat
serupa kesedihan yang begitu berat

Namun rindu membisikkan embus doa 

pada geletar daun basah 
мaka kucinta engkau dengan
seluruh rasa tanpa sisa

Kamukah itu Kekasihku.!

perempuan yang termangu
menunggu senja luruh di pangkuan waktu
melangitkan khayalan tentang kerinduan
masa masa silam menerjemahkannya dalam doa suci

Senja telah habis kekasihku,

cukup sampai di sini

Biarlah malam

menguntai sebongkah rasa terpendam
sebuah kerinduan yang esok kan kita jelang

Bila gigil sunyi memelukmu

rekatkan namaku dengan doamu

Percayalah, kau tak pernah kehilangan

seseorang yang paling mencintaimu
sebelum kau sendiri yang menghapusnya





Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
Share Artikel Ke :
Facebook Twitter Google+

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda.