Masih Bernada Kamu

Share On Facebook Share On Twitter Share On Google+





Sediam apapun jarak, aku masih mengajakmu menidurkan bulan
Mengulang kebiasaan lamaku
Meniup senja yang menyelinap di matamu

Perihal apa yang bisa menjinakkan kekagumanku, Dinda?
Ditubuhku, engkau masih
udara yang belum dihisap napas
Desir yang belum ditangkap darah
Juga degub yang belum ditemukan jantung

Jika memang esok pagi hujan
Akulah gerimis awal yang ingin tunduk di wajahmu
Warna lain yang menggantikan bedak dan gincumu
Menjelma bening yang mencatat kedipan pertamamu

Agar kau tak lagi mendengar gumam mendung yang menyesal
Sebab lupa mewakili aku memasuki mimpimu
Mengguyurkan kekaguman dalam bentuk hujan

Dan bila engkau masih kuanggap api
Jangan kau bilang ketabahanku seperti kayu, Sayang
Kepada langit, selalu kau pulangkan aku sebagai asap

Sekali lagi aku ingin engkau tahu
Didadaku, masih ada debar ketabahan yang mengkhawatirkanmu







Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
Share Artikel Ke :
Facebook Twitter Google+

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda.