Kau menidur, melupa lalu diam bungkam.!
Adalah aku yang kalah oleh segala
Juga banyak yang menitip
Sesekali aku mencoba biar tau engkau
Dari jauh ada kata menyuka
Lalu aku juga merindu tawanya
Kemudian hari
yang fana itu nyata
Adanya aku, sebagai tujunya
Masih dengan iming-iming di matanya,
coba mengikut mengajaknya pada sajak
Biar lalu dirinya tau siapa aku,
Sebelum tercoreng pergi lalu
Akankah sudi engkau dalam ini setiap petikan.?
Sajak
Menyeka keluh dalam kejauhan
Sengaja, Biar engkau tak lagi merasa tersindir
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda.