Perempuan Aksara

Share On Facebook Share On Twitter Share On Google+



Tiba - tiba malam ini
aku berhasrat menulis puisi
untuk kutujukan kepada: Perempuan

"Andai akulah lampu itu
akan kucahayai seluruh malammu
sebab, aku tahu, kalau
kau dikuasai gelap
tak sanggup aku memandangmu dengan lengkap"

Baru sampai bait tersebut
katakata sudah sarat - sengkarut seolah merasa khawatir 
kalau wujudnya tak bisa ditafsir

Tapi baiklah, kali ini aku bertekad mendampingi katakata
agar lebih berani menanggung segala akibatnya
toh.!! hasratku menulis puisi masih tergetar
seperti jantungku yang fasih berdebar

Ya, aku akan melanjutkan menulis puisi untuk: Perempuan

Namun kata - kata masih begitu risau
kalau-maknanya-tak bisa dijangkau
aku mau marah karena kata - kata
tak juga bisa diajak kerjasama

Hampir saja aku kualat
lantaran hendak melaknat kalimat
untung aku ingat perempuan itu

Segenap kemahiranku kukerahkan
untuk merayu kata - kata yang nampak kelelahan
setelah nyaris aku putus-asa katakata baru mau menganggukkan kepala

Terperanjat aku ketika tiba - tiba
katakata seakan kehilangan dayanya
sementara puisi itu belum rampung kutulis

Tapi sudahlah, barangkali
kata - kata sedang ingin sendiri

Mendadak pun aku mengerti
jika dua hati tak lagi sanggup saling isi






Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
Share Artikel Ke :
Facebook Twitter Google+

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda.