
Lelaki itu,,,
Tatap matanya tajam
Pandangnya jauh kedepan
Bahasanya beragam
Namun senyumnya lebih banyak disembunyikan
Karena dukanya bergelantungan
Pada kepasrahannya,
Lelaki itu menemukan titik pengembaraannya
Menemukan hatinya lewat dua bening mata kekasih
Lelaki itu tak lagi menjadi
dirinya sendiri
Sebab wanitanya menolak untuk difahami
Ah, rasanya enggan kulepaskan
Namun harus kulepaskan, walau enggan kulupakan
Lelaki itu menitipkan sajak kepadamu
" Kalau ada air mata dalam perjalanan cintamu
Jangan jadikan ia luka
Jadikanlah ia prisma dan pewarna romantika cinta "
Lelaki itu berlari menuju sunyi
Namun sunyinya mati di serpihan misteri
Lelaki itu tak lagi punya halusinasi
Lelaki itu terus berjalan tanpa arah
Semakin jauh, semakin kurindu
Namun semakin tak kumengerti
Apa yang sesungguhnya ia cari
Terakhir kudapati, lelaki itu datang penuhi undangan
Tatap matanya tenang.., senyumnya tenang..,
Bicaranya tenang.., langkahnya tenang...,
Lelaki itu penuh dengan ketenangan...
Ketika bersapa, "selamat" dan berjabat tangan
Lelaki itu pun pulang membawa semua cinta
Cinta yang hanya mata hati yang percaya pada takdir
Bahwa segala yang ditulis semesta adalah sejatinya kehidupan
Lelaki itu adalah aku....

Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda.