![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJh7ujsy5XGnqky5bmV0vlkZgVVITsa9N_Fp61-71i2QAz80-DQD3565KJnsyXb3tmq4mlgvSufazLpl4n_YQJLSMl2oo8o53oQpMS7fnsz-PV8ZV637zgL9Yy3yjI1evSYHK5P_UvY7dW/s1600/tumblr_ne07u6V3oA1qi7woso1_500.gif)
Bukan hal baru bagiku; menunggu kehadiranmu, memperhatikanmu diam-diam. Lalu tersenyum bahagia di balik persembunyian. Tak jarang ketika kau tak ada, aku melamun, memikirkan keadaanmu di sana, apakah sebaik aku di sini?
Aku tak pernah merasa kesepian, meskipun aku tak pernah bersama kamu– aku telah terlatih untuk
menanti, lalu pergi, dan bersikap seolah tidak ada apa-apa antara kita. Tiba-tiba aku ingin menjadi sangat sederhana, mencintaimu dari kejauhan adalah salah satunya.
Kau tahu, aku rela menggantungkan hati pada sesuatu yang tak kuketahui ujungnya. Doa. Harapan. Cinta. Sungguh, ada yang memang tak perlu dipaksa, sebab ia akan terjadi dengan sendirinya, dan ini masih tentang kamu.
Aku tak pernah bosan, meskipun harus mendoakan kebahagiaanmu setiap harinya. Kadang, cinta bisa setulus itu kan? Hanya saja, Tuhan tidak menganugerahiku sebuah takdir; takdir untuk bersamamu.
Pada akhirnya, perasaan ini hanya akan menjadi lara. Sebab aku telah melanggar perjanjian yang sebenar-benarnya tidak kuharapkan terjadi. Seandainya bisa, aku ingin sekali berada di tempatmu sekarang, membisiki segala yang belum kau namai dalam hatiku.
Ya. Aku jatuh cinta. Pada sesosok bayang seperti pelindung. Pada seraut wajah yang tak pernah terlupa. Pada sebait senyum yang membuat hati seringan awan.
Nyatanya, aku jatuh cinta pada seseorang yang harus kuhindari, yang tak boleh kumiliki, yang tak seharusnya kucintai.
…pada kamu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3amKepdXgG9tjXkGk4H47pG2sRJztFZNaVFANL8AvrguAtlbGkQf27Wt2IRrrEtd7NjNJ-naUpbdpOKPDt4kwebo4zylXaD70Wv-VbBCA70KNbroItikEstqODVteAWrBTQZBOUYf4o2D/s200/Bagikan.%2521%2521.jpg)
Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda.