Takdir Menamai Kita Kekalahan

Share On Facebook Share On Twitter Share On Google+





Aku; hujan yang membasahi gurun gersang
Kincir yang berhenti dibalut sarang laba-laba
Rumput yang pucat terinjak cahaya
Beberapa bangkai semut mengambang di tepi telaga
Bisu mengumbar keadaan yang hanya diam
Pahit aroma sunyi menyiangi mimpi

Kau; ujung senapan yang hanya memberi dua pilihan
Meninggalkan atau di tinggalkan
Aku belum bisa
memilih keduanya
Meski aku tertuduh sebagai seorang yang menghamili pikiranmu

Cobalah sesekali menyeberang kesini, ke dadaku
Singgahi debar pemuja taatmu
Yang tak mengenal ampun membenahi takdir dengan tekun
Berusaha naik ke permukaan
Meniriskan sayap yang mengepakkan kekhawatiran
Sebelum mengusirku terbang menuju kekalahan yang telah takdir siapkan





Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
Share Artikel Ke :
Facebook Twitter Google+

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda.