Hampir gerah oleh ketidakmengertian... Akhirnya harus memilih menjalani dengan satu kejelasan...

Ketakutan yang pantas disampaikan padaku seharusnya bukan tentang meninggalkan atau menghilangkan, andai ada pun seharusnya adalah ketidakberadaan ungkapan untuk ditanggapi, kealpaan wajah untuk dikenali, atau juga keengganan berkisah untuk diselami.
Kelemahan selalu jadi sisi yang menjadikanku harus melawan dan bertahan. Kekurangan selalu jadi sisi yang menjadikanku berani mencoba. Bukankah sang agung pun ajarkan kita bijaksana, meraih cita dengan sahaja.
Sementara kecamuk adalah kelemahan, yang harus terlihat pada pihak yang tepat. Sementara kehangatan adalah satu-satunya performa yang boleh nampak. Sekalipun di balik jubah melawan tirani, ada siksa dan duri yang tertancap menguji bertubi.
Karyaku adalah perbincanganku.. Sastra ini adalah animasi imajinasiku.. Dan impianku adalah terus berlari.. Kadang begitulah perfeksi paling dramatis. Tapi seringkali, itulah alasan kita tidak boleh beristirahat sejenakpun. Karena celah adalah jurang, dan jeda adalah sia-sia. Apapun yang dimulakan, harus terus menemukan cahaya terang di depannya.
Hey kamu baling baling terbaik, satu yang kupunya untuk membawaku pergi. Beranjak dari sekedar menunggu, berhenti dari sekedar berandai.
Aku belajar mengejar ketertinggalanku, maka ku ikuti titian langkahku lewat pemberian takdir untuk mengejar yang seharusnya dikejar.

Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda.