Yang Terlupakan Yang Tergantikan

Share On Facebook Share On Twitter Share On Google+



Jemari yang kurus itu mulai menulis aksara dengan agak gemetar
kata demi kata berhamburan di kertas tak bersuara menyampaikan nyawa
Ada bahasa yang sanggup mengungkap hati sang penyair itu
Tampak begitu erat ia menutup matanya dengan jari terus berkisah

Bulu mata yang mengerjap itu perlahan basah
Bola mata yang gelisah di baliknya perlahan tak mampu menahan
Tangisnya pecah oleh setia yang tak sanggup ia perjuangkan; Sendirian

Dilema yang berteriak dalam nada-nada cinta itu hendak dihempasnya jauh
Karenanya ia hanya ingin membunyikan nada-nada yang membuat dirinya semakin jauh
Ia seperti berlari terengah hingga terbanting keras oleh ranting yang tak juga melepaskannya
Ia menjauh, semakin berjuang keras menjauh dari pilihan yang ditemuinya sepintas lalu

Lelaki itu letih, tertidur di atas Sajaknya...
Lelaki itu menangis, terisak dalam mimpi tidurnya...
Lelaki itu pasrah, tertutup wajahnya oleh air matanya sendiri...
Lelaki itu sangat ingin pergi dari raga yang memaksanya tetap berpijak...

Lelaki itu...
Lelaki yang akan memilih melepas semua
Bukan ia melepas karena enggan memilih
Namun hanya karena ia memilih memulai dari awal
Sambil berjanji, ia akan memilih yang terbaik




Jangan Lupa Juga Berkunjung Disini>>>
Share Artikel Ke :
Facebook Twitter Google+

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan anda.